In cerita hantu horor kegelapan menakutkan menyeramkan teman khayalan terror

3 Cerita Hantu Nyata [Terjemahan]

cerita horror

Berikut ini ada 3 terjemahan cerita horror yang benar-benar terjadi!

1. Teman khayalan
teman khayalan

Ketika aku masih kecil, aku memiliki seorang teman khayalan yang tinggal disebuah meja rias antik. Dia selalu menceritakanku sebuah kisah, meskipun aku masih belum mengerti sebenarnya siapa mereka. Aku ingat suatu hari aku menceritakan tentang teman meja riasku itu kepada Ayah – Sebelumnya Ayah sedang bepergian cukup lama, jadi dia tidak mengetahui apa yang terjadi padaku. Dan ketika aku mulai menceritakan teman meja riasku itu, Ayah kemudian ingin mengetahui siapa anak itu, “Peter” jawabku. Aku bisa lihat wajah Ayah memucat. Lalu aku menggambarkan wujud peter untuk Ayah. Dan dihari berikutnya, Ayah dan paman mengelurakan meja rias antik itu dan membakarnya.
Beberapa tahun kemudian, aku menemukan bahwa pamanku juga memiliki teman khayalan dengan nama yang sama dan tinggal di meja rias antik yang sama. Setelah beberapa bulan ‘berteman’ dengan Peter, pamanku mulai mengalami terror mengerikan setiap malam dan tidak bisa tidur karena diganggu Peter. Sayangnya mereka memindahkan paman dari kamarnya sebelum dia kembali menjadi normal.

2. Nomor Yang Tidak Dapat Dihubungi

Beberapa tahun yang lalu, kakak ku selalu mendapatkan telepon pada pukul 02.00 – 03.00 pagi. Setiap malam. Ketika dia mengangkat telepon itu, terdengar suara yang sangat mengerikan. Seperti suara tangis dan dicampur dengan suara jeritan. Sebulan kemudian, kakak mengganti nomor Hpnya dan panggilan aneh  itupun berhenti.
Namun seminggu kemudian, panggilan itu muncul kembali. Suara yang sama dan di jam yang sama. Lalu kakak memutuskan untuk memanggil ulang nomor tersebut. dia adalah seorang laki-laki tua yang tidak jelas sedang membicarakan apa. Telpon itu terus saja berlanjut. Jika kakak tidak mengangkatnya, maka ‘dia’ akan menelpon beberapa kali lagi. Tidak ada satupun SMS yang dia tinggalkan. Kakak memutuskan untuk menganggap bahwa itu hanya seseorang yang iseng.
Dia lalu mengganti ponsel dan juga nomornya. Tak berapa lama, panggilan itu kembali mengganggu kakak. Kali ini, kakak hampir ketakutan setiap malam. Tidak yakin mengapa ini bisa terjadi kepadanya, akhirnya dia kembali menghubungi nomor itu dan diangkat oleh orang yang berbeda. Dalam waktu yang bersamaan dengan terror itu, kali ini kakak kehilangan pekerjaannya dan juga ponselnya. Tentu saja panggilan itu berhenti karena sekarang ponsel kakak sudah tidak bisa dihubungi.
Suatu hari, Ibu menyuruhku untuk mendengarkan sebuah pesan aneh yang dikirim ke telepon rumah kami. Sebuah suara jeritan tangis. Sama seperti sebelumnya. Lalu aku dan Ibu menunjukkannya kepada kakak, dan dia sangat ketakutan. Dia kembali menghubungi nomor itu dan dikatakan bahwa nomor itu sudah tidak dapat dihubungi. Sejak saat itu kami tidak pernah mendengar suara itu lagi.

3. Papa Lucu

papa yang lucu

Kakek ku meninggal tahun lalu ketika anakku berusia sekitar satu tahun. Kami selalu mengadakan makan malam bersama dengan keluarga besar setiap jum’at malam, jadi anakku pernah beberapa kali melihat Kakek. Kakek adalah orang yang pendiam, berwibawa, namun ketika dia sedang merasa kesepian atau merasa tidak terlihat, dia akan mulai menunjukkan wajah konyolnya kepada anakku untuk membuatnya tertawa. Beberapa malam  setelah pemakaman kakek, anakku – yang selalu merayap kekamarku untuk tidur bersama – mulai tertawa tak terkendali sekitar pukul 02.00 pagi.
Aku turun dari ranjang untuk melihat apa yang terjadi, dan menemukkan anakku sedang duduk sendirian di ruang keluarga, dalam kegelapan, dan tertawa. Lalu aku bertanya, “Hey, kawan, apa yang kau lakukan?” dan anak balita itu menjawab, “Papa lucu!”. Dan untuk sebuah alasan aku merasa sedikit gugup, kemudian aku membawanya kekamar untuk melanjutkan istirahat. Sebelum meninggalkan ruangan tersebut, anakku sempat berkata “dadah Papa!” dan melayangkan sebuah kiss bye kepada sesuatu yang tak bisa aku lihat.

4. Kabin Didalam Hutan

kabin didalam hutan

Pada saat pertama kali aku pindah dari rumah, aku tinggal disebuah kabin tua (yang terlihat seperti rumah) yang disewa dengan harga yang sangat murah. Setiap malam aku tidak pernah bisa tidur dengan nyenyak di kabin itu. Ketika malam hari, selalu terbangun beberapa kali. Dan kemudian, setelah beberapa minggu berlalu, segalanya menjadi semakin aneh.
Awalnya, hanya pergerakan-pergerakan kecil yang tidak aku pedulikan, seperti kunci yang hilang, gelas dan piring yang tidak berada ditempat dimana terakhir kali aku meninggalkannya. Lalu di suatu pagi, aku terbangun dan emnemukan beberapa laci terbuka dan barang-barang berserakan seperti ada yang terburu-buru mencari sesuatu. Aku bahkan pernah suatu kali pulang kerumah dengan keadaan pintu utama yang terbuka dengan sangat lebar dan aku memutuskan untuk mengganti kuncinya. Namun tetap saja, pintu itu selalu terbuka.
Suatu hari aku sedang menjaga kucing milik seorang temanku, dia hanya duduk ditengah-tengah ruangan untuk beberapa jam, dan menggoyang-goyangkan ekornya dari samping ke samping lainnya. Dan dia juga terlihat seperti mengikuti sesuatu disekitar ruangan ini dengan matanya. Benar-benar membuatku takut! Bayangkan saja bagaimana rasanya melihat kucing itu dengan perlahan mengikuti sesuatu yang ‘mengapung’ secara tidak beraturan disekitar ruangan, dan akhirnya berhenti.. TEPAT DISAMPINGMU.
Setelah beberapa saat, akhirnya aku tidak bisa lagi tinggal disana dan keluar dari rumah itu.

5. Cahaya

cahaya yang menakutkan

Istriku meninggal pada tahun 2003 karena penyakit kanker. Setelah selesai pemakaman, keluarga dan teman-teman berkumpul dirumahnya untuk mengadakan perayaan terakhir dalam hidupnya. Acara itu berjalan hingga malam. Anakku, yang saat itu pukul 3 malam, harus segera tidur. Aku mengantarnya ke lantai atas ketempat dimana dia akan tidur. Kamar yang dimana Ibu mertuaku meninggal dikamar tersebut ada dilantai atas juga, dan berada tepat dilorong dimana kami dapat melihatnya langsung ketika sampai dilantai atas. Ketika kami hampir sampai pada anak tangga yang paling atas, anakku berhenti dan tidak mau bergerak sama sekali.. yang pada saat itu juga dia dapat melihat langsung lorong itu. Dia terus menatap lurus kearah lorong.
Aku melihatnya, kemudian melihat lorong kearah sebuah pintu yangterbuka lebar dan menunjukkan sebuah kamar yang benar-benar gelap. Dia hanya terus menatap, dan tidak ingin bergerak lebih jauh lagi. Aku bertanya kepadanya, “Apa kamu baik-baik saja?” dan dia merespon, “Ayah. Cahaya itu. Cahaya itu menakutiku..” Aku melihat kearah lorong yang dia lihat dalam kegelapan. “Kamu melihat cahaya?”, “Iya Ayah, dan itu menakutiku!” Aku segera membawanya kembali kelantai bawah.
Sampai saat ini, bulu kudukku masih saja merinding ketika mengingat kembali kejadian itu.

Related Articles

4 comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...